Wednesday, March 21, 2007

Diary…aku ingin berkisah sebuah cerita
Tentang seorang wanita yang terpenjarakan asmara
Dihatinya telah melekat satu pemuda
Namun hampa penuhi hari-harinya

Tangis dan duka banjiri jiwanya
Karena asmara tidak berbalas
Cinta hanya memberinya satu sisi
Sementara ia butuh sisi lainnya demi kesempurnaan

Kini ia menjadi gila
Kecantikannya memudar, perlahan mulai tenggelam
Alangkah bengisnya efek yang dicipta cinta
Ia penuhi hati seorang gadis mulia, lalu menenggelamkannya dalam harap tak bertepi
Wanita itu kini menjadi cerita

Tangisnya membawa hujan
Desahnya mencipta angin
Terkadang rembulan memantulkan segenap rasa cintanya
Hingga jadikan malam terang benderang

Hanya untuk tergantikan cahaya pagi

Betapa tragis cinta tak berbalas
Menyisakan siksa, ratap dan gelisah..
Manakala jenuh dan sesak memenuhi kepala dan hati, tenggelam ku pada haribaan alam. Dimana secara aneh aku dengar pohon berpetuah, angin bercerita, binatang berdebat dan beraneka macam kisah dari para makhluk Tuhan.

Mereka keluhkan variasi efek negatif akibat ulah tangan manusia, seperti korupsi dan kerusakan alam. Bumi ini akan segera hancur. Kiamat sudah dekat. Inilah masa akhir zaman pekik mereka. Dan seluruh kehidupan mahluk Tuhan akan segera usai dipentaskan.

Bagi mereka yang seraya percaya akan kemunculan tokoh-tokoh fenomenal : Dajal vs Imam Mahdi, Satria Piningit, Ratu Adil tanda-tanda kehadiran mereka sudah mulai dirasa. Seperti layaknya peperangan hebat yang kerap terjadi antara kebaikan melawan kejahatan, akankah puncak dari cabikan-cabikan maut antar gesekan 2 generasi kekuatan dahsyat ini berakhirkan kemenangan dari salah satu pihak? Ataukah justru bumi sudah sedemikian muaknya akan tingkah laku manusia yang semakin pongah lagi menjijikkan hingga ia perlihatkan kemarahan Tuhan dari berbagai macam cara: Jatuhnya benda-benda langit berekorkan api raksasa yang menghantam bumi dengan intensitas tinggi dalam volume kuantitas yang tak terperikan. Apalah arti sebuah planet kecil yang bernama bumi ini, jikalah dibandingkan dengan luasnya jagat antariksa? Cukup hanya dengan satu teriakan dahsyat dalam tempo yg mungkin hanya berselang tak lebih dari 5 menit saja segala macam kehidupan bumi menjadi musnah sia-sia.

Kemungkinan kedua komplikasi dari bencana alam yang sangat dahsyat, dimana bergabungnya bencana taufan, tsunami, gempa, dan gunung meletus secara bersamaan. Pemanasan global akibat kerusakan lingkungan memacu cairnya gunung es, dimana air dalam jumlah sangat besar menaiki dan mulai menutupi seluruh daratan tempat manusia biasa berpijak dan beraktivitas, mengakibatkan terjadinya perubahan iklim secara drastis pada lingkungan hidup disusul dengan tsunami, angin topan, gempa dan gunung meletus yang saling susul menyusul, seakan tak ingin kalah dalam melampiaskan murka mereka yang telah terpendam sedemikian lama, dan kesemuanya itu memanglah telah digariskan kepada mereka untuk bertindak sedemikianrupa.Tak bisa dibayangkan betapa akan hancur leburnya bumi ini atas terjangan keganasan alam dari langit, laut dan darat secara simultan.

Pada akhir zaman itu, manusia diandaikan layaknya anai-anai (bulu ringan) yg saling bertebaran kesana-kemari tanpa daya yang siap merima ajal yang menjemput dalam kisaran waktu yang teramat singkat. Sangat mencengangkan ilustrasi dari percakapan antar makhluk tuhan yang bisa kudengar saat itu. Merindingku dibuatnya. Tiba-tiba saja kusadari bahwa persiapanku belumlah cukup untuk menghadapi hidup setelah mati.

Lalu Kudengar salah satu daun berbisik: tidak ada kata terlambat bagi makhluk Tuhan yang segera bertobat dengan tulus lagi ikhlas. Sembari tersenyum, aku berucap pada hati kecilku: Ya Tuhan Kuatkanlah niat hati ini untuk kembali kepada jalanMU yang lurus dan terangilah aku dari segenap penjuru kearifan cahayaMU... Amien…

Sunday, March 18, 2007

Wahai Penyair.....
' Keindahan syair bukanlah hanya terletak pada manisnya rangkaian kata,
namun jua kedalaman makna dalam upaya menggapai jiwa ! '


(dan aku bukanlah seorang penyair)

Thursday, March 08, 2007

Pelacur - Pelacur Kekuasaan itu bergumam:
' Keangkuhan adalah Pakaian-ku dan Kesombongan adalah selendangku '

Luruskan hatimu wahai Pemimpin !!
Rakyatmu kini kian menderita
Jangan kau kira uang dan kuasa kan mengabadikanmu

Takutlah akan ancaman dan siksa atas murkaKU kelak
Melalui tangan dan mulutmu kau ciptakan penindasan dan perbudakan modern
Atas nama jabatan dan kekuasaan kau bangunkan kerajaan ambisimu
Tak bisakah kau lihat jelas betapa alam kian siap memporakporandakan semua kejayaan itu?

Bukalah mata kepala dan mata hatimu lebar-lebar wahai pemimpin (durjana)
Sebelum pasukan mautKU kan mencengkram kuat segala kerakusan dan kekotoran yang kau tebarkan dimuka bumi ini
Hentikan semua ketololan itu SEGERA !!

matimupun tanah bumi akan menolak keras jasad hinamu !!

[jangan ada] dendam...

Kusisakan ruang disudut kecil hatiku untukmu, cinta
datang dan masuklah ke dalamnya
Hilangkan keraguan yang kerap menyelinap di hatimu
hatiku, hatimu......hariku, harimu adalah satu dan tak terpisahkan

lalu muncullah ia...datang mengganggu
kemudian aku berpaling, mencari dia tuk menggantikanmu

waktu pun berjalan
aku dan wanitaku........kamu dan lelaki itu

rasa benci melebarkan jarak antara kita berdua
masing-masing kita tenggelam dalam arus pencarian pembenaran ego sejati

Jika memang sudah tidak sejalan
perpisahan pun berperan

namun jauh dilubuk hati kita yang terdalam
tak seharusnya rasa kasih yang sempat tumbuh dan tercipta diakhiri dendam

.......maafkan aku.......berdua kita berucap........tanpa saling menahu

.....percakapan diatas awan....


dinda : 'Kamu yakin, cinta kita akan langgeng sepanjang masa, mas?'
kanda : 'entahlah dik, setahun sudah kita merangkai bunga cinta ini. Hanyalah kasih dan rasa sayang yang melandasi hubungan kita. Aku bukanlah orang pandai yang dapat menaklukkan masa depan, dik. Dalam menghadapi masa depanku sendiri saja, aku masih penuh ragu. Hidup di dunia bukanlah masalah sepele, kita harus menerima fakta bahwa dunia semakin ganas. Walaupun aku deklarasikan rasa cintaku saat ini, belumlah pasti situasi dan kondisi dikemudian hari akan tetap menguatkan segenap perasaanku itu kepadamu dik. Aku ini peragu,... kamu tahu itu. Semestinya kamu tinggalkan aku dahulu.... Aku takut jika kamu serahkan masadepanmu padaku, hidupmu akan penuh dengan kesusahan dan penderitaan. Wanita seperti dirimu tidaklah pantas mendapatkan semua duka lagi derita dik.'
dinda : 'mas...tidak semestinya keraguan dan kekhawatiran mas mengendalikan cara berfikir mas seperti itu....Aku cukup bahagia menjalani hidup dengan apa adanya. Kesulitan dan penderitaan hidup bukanlah untuk dihindari atau ditakuti, terimalah itu sebagai irama kehidupan....pasang surut gelombang nasib yang pasti akan dijalani oleh setiap manusia dewasa mas. Hatiku ini, adalah hati seorang wanita, yang seringkali para lelaki kurang arif dalam memahaminya...kini ia telah tercuri dan tertambat oleh pesona dirimu mas. Tak kuasa aku melawan hebatnya gemuruh perasaan ini. Telah aku kuatkan hati tuk menerima konsekuensi-konsekuensi cinta yang memabukkan rasa. Biarlah aku tanggung pedihnya mencinta....dan aku bukanlah seorang petualang cinta yang dengan mudahnya membelokkan rasa kepada lelaki lain. Jika memang suratan nasib dari takdir menandaskan perahu rumah tangga yang tengah kurajut dikemudian hari, maka aku ikhlas dan tabah menerimanya. Sudah ribuan kali hati ini kulatih tatkala nasib buruk datang menerpa. Ia telah tersayat demikian pedihnya. Namun sayatan demi sayatan itu tidak hanya menyertakan kepedihan dan luka yang mendalam.....ia juga memberiku kekuatan. Jika memang mas masih ragu akan kedalaman rasa cintaku, tolong biarkan waktu dan keadaan yang jadi hakimnya.'
kanda : 'Hentikan semua ucapanmu itu dik.....tolong jangan lagi berkata-kata. Tahukah kau betapa hebatnya kata dalam menyentuh hati. Alangkah tololnya diriku jika sampai menepiskan tebalnya rasa cintamu itu...Tolong kuatkan aku...Jadilah wanitaku, sumbu yang selalu siap menerangi jalan hidupku, kekuatan yang mengalir terus menerus tanpa habis manakala jiwa ini menjadi kerdil akibat hempasan badai kesialan hidup...Bersama kita bangun mahligai rumah tangga impian kita. Aku selalu berkhayal memiliki seorang putri yang cantik jelita dimana tempat kucurahkan semua kasih dan sayangku padanya. Cintaku padanya laksana mimpi terindah yang akan tercipta...dan aku sangat berharap ia akan lahir dari rahim seorang wanita seperti dirimu dik...Sudikah kiranya kau tampung impian konyolku ini? Kusadar akan banyak ujian dan cobaan yang akan menerpa jalan hidup kita. Namun bila rasa cintamu padaku sudah sedemikian tebal dan kuatnya....biarlah mentari dan rembulan yang menjadi saksi momen perjalanan waktu yang akan kita arungi di semesta kegilaan hidup ini, didunia maupun diakhirat......Amien.
Untuk anak perempuanku yang cantik dan selalu kucinta
tumbuhlah engkau menjadi gadis dewasa yang indah lagi menawan
Harumi lingkunganmu dengan segenap kasih dan sayang
sayangi serta doakan kami selalu....
orangtuamu yang kini tak dapat lagi menemanimu di kefanaan dunia