“Aku melihat dunia dari duniaku. Kesendirianku menggenapi
puncak keakuanku. Tidak ada kamu, yang ada hanyalah semata aku.
Terpikir tuk, berikan ruang untukmu. Sayangnya kau
taklah mengenal aku. Pemahaman kita laksana langit dan bumi.
Bagimana mungkin menyatukan asap yang telah pergi?”
puncak keakuanku. Tidak ada kamu, yang ada hanyalah semata aku.
Terpikir tuk, berikan ruang untukmu. Sayangnya kau
taklah mengenal aku. Pemahaman kita laksana langit dan bumi.
Bagimana mungkin menyatukan asap yang telah pergi?”
0 Comments:
Post a Comment
<< Home