Thursday, March 08, 2007

.....percakapan diatas awan....


dinda : 'Kamu yakin, cinta kita akan langgeng sepanjang masa, mas?'
kanda : 'entahlah dik, setahun sudah kita merangkai bunga cinta ini. Hanyalah kasih dan rasa sayang yang melandasi hubungan kita. Aku bukanlah orang pandai yang dapat menaklukkan masa depan, dik. Dalam menghadapi masa depanku sendiri saja, aku masih penuh ragu. Hidup di dunia bukanlah masalah sepele, kita harus menerima fakta bahwa dunia semakin ganas. Walaupun aku deklarasikan rasa cintaku saat ini, belumlah pasti situasi dan kondisi dikemudian hari akan tetap menguatkan segenap perasaanku itu kepadamu dik. Aku ini peragu,... kamu tahu itu. Semestinya kamu tinggalkan aku dahulu.... Aku takut jika kamu serahkan masadepanmu padaku, hidupmu akan penuh dengan kesusahan dan penderitaan. Wanita seperti dirimu tidaklah pantas mendapatkan semua duka lagi derita dik.'
dinda : 'mas...tidak semestinya keraguan dan kekhawatiran mas mengendalikan cara berfikir mas seperti itu....Aku cukup bahagia menjalani hidup dengan apa adanya. Kesulitan dan penderitaan hidup bukanlah untuk dihindari atau ditakuti, terimalah itu sebagai irama kehidupan....pasang surut gelombang nasib yang pasti akan dijalani oleh setiap manusia dewasa mas. Hatiku ini, adalah hati seorang wanita, yang seringkali para lelaki kurang arif dalam memahaminya...kini ia telah tercuri dan tertambat oleh pesona dirimu mas. Tak kuasa aku melawan hebatnya gemuruh perasaan ini. Telah aku kuatkan hati tuk menerima konsekuensi-konsekuensi cinta yang memabukkan rasa. Biarlah aku tanggung pedihnya mencinta....dan aku bukanlah seorang petualang cinta yang dengan mudahnya membelokkan rasa kepada lelaki lain. Jika memang suratan nasib dari takdir menandaskan perahu rumah tangga yang tengah kurajut dikemudian hari, maka aku ikhlas dan tabah menerimanya. Sudah ribuan kali hati ini kulatih tatkala nasib buruk datang menerpa. Ia telah tersayat demikian pedihnya. Namun sayatan demi sayatan itu tidak hanya menyertakan kepedihan dan luka yang mendalam.....ia juga memberiku kekuatan. Jika memang mas masih ragu akan kedalaman rasa cintaku, tolong biarkan waktu dan keadaan yang jadi hakimnya.'
kanda : 'Hentikan semua ucapanmu itu dik.....tolong jangan lagi berkata-kata. Tahukah kau betapa hebatnya kata dalam menyentuh hati. Alangkah tololnya diriku jika sampai menepiskan tebalnya rasa cintamu itu...Tolong kuatkan aku...Jadilah wanitaku, sumbu yang selalu siap menerangi jalan hidupku, kekuatan yang mengalir terus menerus tanpa habis manakala jiwa ini menjadi kerdil akibat hempasan badai kesialan hidup...Bersama kita bangun mahligai rumah tangga impian kita. Aku selalu berkhayal memiliki seorang putri yang cantik jelita dimana tempat kucurahkan semua kasih dan sayangku padanya. Cintaku padanya laksana mimpi terindah yang akan tercipta...dan aku sangat berharap ia akan lahir dari rahim seorang wanita seperti dirimu dik...Sudikah kiranya kau tampung impian konyolku ini? Kusadar akan banyak ujian dan cobaan yang akan menerpa jalan hidup kita. Namun bila rasa cintamu padaku sudah sedemikian tebal dan kuatnya....biarlah mentari dan rembulan yang menjadi saksi momen perjalanan waktu yang akan kita arungi di semesta kegilaan hidup ini, didunia maupun diakhirat......Amien.
Untuk anak perempuanku yang cantik dan selalu kucinta
tumbuhlah engkau menjadi gadis dewasa yang indah lagi menawan
Harumi lingkunganmu dengan segenap kasih dan sayang
sayangi serta doakan kami selalu....
orangtuamu yang kini tak dapat lagi menemanimu di kefanaan dunia

0 Comments:

Post a Comment

<< Home